Tuesday, September 17, 2013

Istilah MEDEX pada sekolah penerbangan

Medex merupakan istilah dari tes kesehatan bagi calon siswa penerbang di flight academy. Walaupun begitu, Medex tidak hanya dikhususkan bagi calon siswa saja, malah medex menjadi rutin bagi para pilot, pramugari/pramugara serta flight engineer/teknisi yang dalam pekerjaanya berhubungan dengan pesawat udara secara langsung. Untuk Indonesia, medex dilaksanakan di Balai Kesehatan Penerbang (Hatpen) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Termasuk para warga negara asing berprofesi di atas, baik itu calon siswa di FS Indonesia ataupun bekerja di maskapai Indonesia, sama2 mesti melaksanakan medex di Hatpen.

Beberapa hal yang akan dicek saat MEDEX adalah:

  1. Rontgen. Cek paru paru. Karena saya perokok jadi saya takut hasil rontgen saya meuntukan paru paru saya bolong2 jadi kata orang sebelum rontgen minum susu ”bear brand” dulu. Waktu itu saya langsung minum 6 kaleng malam sebelum tes. Rasanya mau muntah. Ehtah karena itu saya lolos atau tidak 
  2. Gigi. Tidak boleh bolong, kalau bolong sebaiknya ditambal terlebih dahulu. Dan tidak masalah jika anda memakai behel karena saya sendiri memakainya dan saya lulus.
  3. Laboratorium. Cek darah and Urine
  4. ECG/Jantung. Kita disuruh jalan di tradmill dan badan kita dipasangin alat alat. pada waktu itu saya ingin sekali memfoto diri saya karena saya ngebayangin seperti di film ”The Matrix” waktu neao keluar dari tempurung.  . Treadmilnya lama lama akan semakin cepat sehingga akhirnya kita harus berlari. Tes ini kira kira 20 menit lamanya.
  5. Audiometri. Kita disuruh masuk di suatu ruakan tertutup dan memakai headphone. Ketika kita mendengar suara dari headphone itu makan kita harus menekan tombol. Simple as that!!
  6. Spirometri. Waktu itu disuruh untuk menium sekeras kerasnya ke sebuah alat yang akan menditeksi pernapasan kita. Disini ketawan klo saya perokok 
  7. Mata. Cek mata apakah ada minus atau silinder. Mata minus masih diperbolehkan, klo tidak salah sampai minus 2 tapi silinder is a Big NO NO!!
  8. Pemeriksaan fisik. Yang diperikasa adalah keseimbangan, buta warna atau tidak, seberapa lebar pengelihatan kita, dengkul kita dipukul entah untuk apa dan yang terakhir adalah apakah kita ”ambeien/wasir” dan ”turun berok” dan kita disuruh telajang untuk melihat apakah “onderdil” kita masih lengkap atau tidak 

No comments:

Post a Comment