Wednesday, September 18, 2013

Sejarah Pesawat Terbang

Sejarah pesawat 1
Sejarah Pesawat 2
Sejarah Pesawat 3






Sejarah pesawat terbang di perkenalkan pertama kali oleh Armen Firman, ilmuwan muslim yang hidup pada masa kekhalifahan Muhammad Amir bin Abdurrahman di Cordoba, Spanyol. 
Pada musim gugur tahun 852 Armen melakukan uji coba dengan cara terjun melayang menggunakan jubah dari menara di Cordoba. Uji coba itu berjalan mulus, Armen hanya mengalami luka-luka ringan, karena sayap pesawatnya mampu menahan hembusan angin musim gugur. Sejarah itu disaksikan oleh banyak ilmuwan musliam lainnya, salah seorang diantaranya adalah Abul Qasim Abbas ibn Firnas, seorang ilmuwan muda murid Abul Hasan Ali bin Nafi' (Ziryab sang burung hitam). Ibn Firnas sangat terkesan dengan aksi Armen, lalu mulai melakukan penelitian tentang dunia penerbangan. Pada tahun 875, Ibn Firnas menciptakan konsep pesawat terbangnya sendiri dan melakukan percobaan di menara di Cordoba.

Sore itu di tahun 875, Ibn Firnas mengundang kurang dari dua belas orang masyarakat Cordoba untuk berkumpul di sebuah bukit di Andalusia, Spanyol, menyaksikan uji coba yang disebutnya dengan "terbang seperti burung" di mana ia akan terjun dari sebuah menara di sebuah lembah.
Kepada mereka Ibnu Firnas memamerkan putaran baling-baling pesawatnya, lalu dua bagian sayap burung yang berkait dengan kaki dan lengannya. Setelah itu, Firnas naik ke menara lalu melompat. Hasilnya, Firnas jatuh dan mengalami kecelakaan penerbanganFirnas memperbaiki sayap-sayap pesawatnya, lalu naik kembali dengan ketinggian yang di tambah. Pada penerbangan kedua, Ibnu Firnas berhasil melayang di atas ketinggian beberapa ratus kaki, berputar-putar lalu membumbung tinggi, seperti yang dikatakannya sebagai "terbang seperti burung".
Setelah Ibn Firnas, percobaan di dunia penerbangan dilakukan pada tahun 1003 oleh Farabi Ismail Al-Jauhari, seorang guru asal Iran yang menyukai tata bahasa Arab. Al Jauhari menggunakan pesawat terbang tak di kenal yang diluncurkannya dari atas atap masjid tua Nishabur di Khurasan, Turkistan.
Pada tahun 1162, saat berkecamuk perang salib, para tentara muslim sudah menggunakan pesawat terbang untuk melakukan serangan. Para Saracen (Muslim zaman perang salib) berdiri di atas Hippodrome Constantinople dengan sebuah peralatan terbang seperti jubah.

Sejarah Marco Polo dalam sebuah perjalanannya mencatat aksi terbang layang di Asia Timur.
Bagi Marco itu sebuah aksi yang misterius yang teka-tekinya tidak terungkap hingga pada abad 16 Leonardo Da Vinci mencoba memecahkan teka-teki pesawat terbang yang diperkenalkan Ibn Firnas.
Da Vinci merasa terkunci dengan misteri burung-burung hingga genius Italia itu melakukan pembedahan terhadap unggas yang menghasilkan rancangan mesin terbang yang diikatkan di punggung seorang laki-laki. Setelah Da Vinci, percobaan penerbangan yang lebih modern dan berhasil dilakukan oleh Hezarfen Ahmed Celebi, pilot Turki paling terkenal pada masa Khalifah Usmani di bawah pemerintahan Sultan Murad IV. Diilhami rancangan Da Vinci, dengan mengoreksi beberapa bagian dan sistim keseimbangannya, Hezarfen mengambil pelajaran burung rajawali. Setelah melakukan sembilan kali percobaan, Hezarfen menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya. 

Pada tahun 1638, dengan ketinggian 183 kaki dari Galata Tower di dekat Bosporus Istambul, Hezarfen melakukan uji coba penerbangan. Hezarfen terbang menuju Uskudar lalu berbelok ke Bosporus, dan sukses! Hezarfen mendarat mulus di sebuah tempat di Borporus. Peristiwa ini di rekam oleh Evliya Celebi, seorang turis, yang kemudian menulis kesaksiannya dalam bukunya Seyahatname (Catatan perjalanan).

Prototipe pesawat Hezarfen inilah yang 200 tahun kemudian menjadi bahan percobaan di tempat lain oleh Wright Bersaudara pada bulan Desember 1903. Lima Puluh tahun setelah Hezarfen mencatat sukses, saudaranya Ladari Hasan Celebi, menemukan roket berawak yang diluncurkannya dengan menggunakan 300 pon serbuk mesiu.

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat.
Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910.
Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya.





Bunyi yang sering terdengar dalam pesawat

Sekolah Penerbangan



Saat naik pesawat, traveler seringkali mendengar bunyi saat pesawat lepas landas, mendarat, hingga saat terbang di udara. Jangan khawatir, berikut adalah penjelasan dari bunyi-bunyi yang ada di pesawat.

Seperti dilansir dari USA Today semua hal yang berhubungan dengan bunyi pesawat kepada kapten pesawat yang ahli dibidangnya seperti Kapten John Cox yang sudah mendapat profesional lisence pilot . Berikut adalah pertanyaan tentang bunyi di pesawat yang paling sering ditanyakan oleh penumpang:

1. bunyi dentum dari roda pesawat ketika lepas landas

Itu adalah bunyi dari roda pendaratan utama pesawat yang akhirnya menarik kembali ke tempatnya sesudah pesawat lepas landas. Bunyi dentum tersebut terjadi karena bagian pendaratan pesawat itu.

2. bunyi 'beep' dari kokpit di pesawat jenis CRJ sekitar 30-60 detik sebelum mendarat

Kemingkinan besar itu adalah suara yang Anda dengar ketika mode autopilot dimatikan. Pesawat modern memiliki semacam bunyi peringatan ketika mode autopilot dimatikan, atau dimatikan secara manual. Bunyi itu memberitahukan pilot untuk bersiap menerbangkan pesawat secara manual.

3. Saat pesawat masih berjalan di landasan, ada bunyi mirip putaran atau rotasi mesin seperti alat hidrolik di bengkel

Mungkin merujuk pada pesawat Airbus A320 ketika Power Transfer Unit (PTU) menyala saat pesawat berjalan pelan di landasan. Banyak juga yang bilang bunyinya seperti gonggongan anjing, gerung mobil NASCAR, atau gergaji. Bunyi itu merupakan bunyi normal dari PTU saat menyalakan satu sistem hidroliknya.

4. bunyi dengan nada tinggi terputus-putus ketika pesawat berjalan pelan di landasan

Bunyi tinggi itu bisa saja datang dari beberapa sumber. Hal itu bisa dari kaca dalam pesawat ketika pesawat mendarat, roda penopang juga dapat mengeluarkan bunyi tinggi sesekali, atau sebab lainnya. Suara mesin saat pesawat sedang berjalan pelan di landasan tidak mengeluarkan bunyi tinggi. 





Sumber : Flybest Flight Academy Indonesia


Tuesday, September 17, 2013

Istilah MEDEX pada sekolah penerbangan

Medex merupakan istilah dari tes kesehatan bagi calon siswa penerbang di flight academy. Walaupun begitu, Medex tidak hanya dikhususkan bagi calon siswa saja, malah medex menjadi rutin bagi para pilot, pramugari/pramugara serta flight engineer/teknisi yang dalam pekerjaanya berhubungan dengan pesawat udara secara langsung. Untuk Indonesia, medex dilaksanakan di Balai Kesehatan Penerbang (Hatpen) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Termasuk para warga negara asing berprofesi di atas, baik itu calon siswa di FS Indonesia ataupun bekerja di maskapai Indonesia, sama2 mesti melaksanakan medex di Hatpen.

Beberapa hal yang akan dicek saat MEDEX adalah:

  1. Rontgen. Cek paru paru. Karena saya perokok jadi saya takut hasil rontgen saya meuntukan paru paru saya bolong2 jadi kata orang sebelum rontgen minum susu ”bear brand” dulu. Waktu itu saya langsung minum 6 kaleng malam sebelum tes. Rasanya mau muntah. Ehtah karena itu saya lolos atau tidak 
  2. Gigi. Tidak boleh bolong, kalau bolong sebaiknya ditambal terlebih dahulu. Dan tidak masalah jika anda memakai behel karena saya sendiri memakainya dan saya lulus.
  3. Laboratorium. Cek darah and Urine
  4. ECG/Jantung. Kita disuruh jalan di tradmill dan badan kita dipasangin alat alat. pada waktu itu saya ingin sekali memfoto diri saya karena saya ngebayangin seperti di film ”The Matrix” waktu neao keluar dari tempurung.  . Treadmilnya lama lama akan semakin cepat sehingga akhirnya kita harus berlari. Tes ini kira kira 20 menit lamanya.
  5. Audiometri. Kita disuruh masuk di suatu ruakan tertutup dan memakai headphone. Ketika kita mendengar suara dari headphone itu makan kita harus menekan tombol. Simple as that!!
  6. Spirometri. Waktu itu disuruh untuk menium sekeras kerasnya ke sebuah alat yang akan menditeksi pernapasan kita. Disini ketawan klo saya perokok 
  7. Mata. Cek mata apakah ada minus atau silinder. Mata minus masih diperbolehkan, klo tidak salah sampai minus 2 tapi silinder is a Big NO NO!!
  8. Pemeriksaan fisik. Yang diperikasa adalah keseimbangan, buta warna atau tidak, seberapa lebar pengelihatan kita, dengkul kita dipukul entah untuk apa dan yang terakhir adalah apakah kita ”ambeien/wasir” dan ”turun berok” dan kita disuruh telajang untuk melihat apakah “onderdil” kita masih lengkap atau tidak 

Beberapa jenis License Pilot




Berikut ini adalah beberapa jenis license pada pilot :

  • Private Pilot License ( PPL ): PPL adalah lisensi paling dasar bagi pilot. Pemegang lisensi ini diperkenankan menerbangkan pesawat untuk kepentingan sendiri dan tidak diperbolehkan membawa penumpang dan dibatasi pada pesawat bermesin tunggal. Selain itu pilot yang hanya mempunyai lisensi PPL hanya diperkenankan terbang pada siang hari dan tidak terbang untuk dibayar (non komersial). Di Indonesia PPL mensyaratkan jam terbang sejumlah 60 jam terbang.

  • Commercial Pilot License ( CPL ): Pemegang lisensi CPL diperkenankan menerbangkan pesawat bermesin tunggal, diperkenankan membawa penumpang (berbayar atau tidak) dan diperkenankan untuk penerbangan komersial tanpa kru (sebatas pada penerbangan baliho, penyemprotan kebun, pemadaman api, pesawat sewaan, laporan lalulintas, pemotretan udara bahkan instruktur terbang). Selain itu juga diperkenankan untuk terbang pada malam hari. CPL adalah syarat minimal pilot komersial. Di Indonesia CPL mensyaratkan 200 jam terbang.

  • Airline Transport Pilot License ( ATPL ): ATPL adalah tingkatan tertinggi kemampuan pilot. ATPL disyaratkan untuk pilot yang bekerja di airline dengan penerbangan terjadwal. Pilot pemegang lisensi ini juga diperkenankan menerbangkan pesawat dengan kru (dua kru atau lebih), pesawat dengan penumpang/kargo besar. ATPL mensyaratkan 1500 jam terbang.

  • Instrument Rating: Rating ini adalah tambahan bagi PPL atau CPL untuk menerbangkan pesawat dengan hanya berorientasikan instrumen. Gunanya untuk terbang dengan jarak pandang yang rendah dan terbang dengan ketinggian yang tidak memungkinkan untuk melihat daratan sebagai acuan. Biasanya seorang penerbang tidak diperkenankan menerbangkan pesawat jet tanpa instrument rating.
Selain lisensi, seorang pilot biasanya juga memiliki sertifikat rating untuk menunjukkan kualifikasi tertentu yang dimiliki pilot bersangkutan. Rating ini meliputi ME, IR, dan rating untuk tipe pesawat.

Kualifikasi ME (Multi Engine) diperlukan jika pilot akan menerbangkan pesawat dengan mesin ganda. Kualifikasi IR (Instrument Rating) diperlukan pada penerbangan malam atau penerbangan ada jalur IFR (Instrument Flight Rule). Jalur IFR adalah jalur penerbangan yang tidak bisa dilakukan dengan navigasi visual (misalnya penerbangan lintas samudra), melainkan dengan bantuan beacon radio di darat. Sedangkan pada penerbangan visual atau dikenal dengan VFR(Visual Flight Rule), pilot bisa mengandalkan gunung, danau, sungai, gedung sebagai bantuan navigasinya.
Biasanya ketika kita ingin masuk ke sekolah pilot aka nada persyaratan untuk menunjukkan surat kesehatan atau yang sering kita dengar adalah MEDEX Medical Examination ).




Sumber : Flybest Flight Academy

Beberapa faktor kecelakaan pesawat karena kualitas dari Flight Academy

Banyaknya kecelakaan pesawat merupakan salah satu hal yang paling ditakuti wisatawan. Sebenarnya, apa saja penyebab kecelakaan pesawat? dalam kecelakaan pesawat biasanya dipastikan awalnya alam lah yang menjadi 'tersangka' utamanya. Selain adanya faktor alam, hasil dari flight academy yang buruk menghasilkan pilot yang ceroboh yang bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan pesawat. Seperti dikutip dari situs BBC, kesalahan taktis yang berhubungan dengan tindakan pilot yang tidak disiplin sewaktu mendapatkan linsensi di flight academy nya bisa menyebabkan kesalahan pada Penerbangan. 

Adapun kecelakaan pesawat terbang selalu dihubungkan dengan tiga faktor penyebab, yaitu faktor manusia, faktor pesawat terbang (machine), dan faktor media antara lain cuaca. Menurut statistik faktor manusia mempunyai andil paling besar yaitu 66%; disusul faktor pesawat terbang 31.8% dan faktor cuaca 13.2%. Ketiga faktor penyebab tersebut biasanya tidak berdiri sendiri, melainkan bisa merupakan gabungan dari dua atau tiga faktor sekaligus.




Untuk menghindari kesalahan manusia, ada pedoman pilot di setiap flight academy dan departemen penerbangan yang berlaku di seluruh dunia, seperti pilot jam terbangnya agar bisa diangkat menjadi kapten dalam penerbangan tersebut. Selain itu, jam istirahat mereka pun harus mencukupi. 

ini ada beberapa tips yang benar agar flight academy menjadikan seorang pilot yang profesional 

1.Flight Academy harus mempekerjakan instruktur profesional. Kualitas peserta didik tergantung pada instruktur yang mendidik dan melatihnya diflight academy tersebut. Tidak heran, bahkan instruktur penerbangan didatangkan dari luar negeri untuk memberikan pengajaran terbaik kepada para calon pilot. Jumlah instrukturnya pun harus disesuaikan dengan jumlah peserta didiknya.

2. Harus menyediakan pesawat latih yang cukup dan memadai. Flight Academy juga harus mempunyai Jumlah pesawat latih sekolah pilot setidaknya sama dengan jumlah peserta didik agar tiap-tiap dari mereka dapat menggunakannya untuk latihan terbang. Bukan hanya masalah jumlah, melainkan juga kualitas pesawat latih di flight academy tersebut juga harus bagus untuk memaksimalkan pelatihan dan mengurangi risiko kecelakaan yang kerap terjadi saat ini.

3. Flight Academy harus menerapkan kedisiplinan. Disiplin merupakan aspek terpenting untuk menciptakan pilot-pilot yang berkualitas. Selama masa pelatihan dan pendidikan, di asrama, para siswa calon pilot harus menerapkan kedisiplinan yang tinggi.



Sumber : Flybest Flight Academy | NextDigital Marketing Agency Indonesia